187
Ketika mengobrol dengan lawan bicara, pernahkah Sobat MEA memperhatikannya? Terkadang ketika kita berkomunikasi, terkadang orang lain hanya mengekspresikan tubuh tanpa berbicara. Nah, inilah yang dinamakan bahasa tubuh dalam komunikasi. Apa itu? Bagaimana fungsinya?
Ya, bahasa tubuh komunikasi sendiri adalah bentuk komunikasi melalui gerakan tubuh yang mencerminkan pesan atau perasaan seseorang. Contohnya, isyarat jempol yang menunjukkan ungkapan setuju pada lawan bicara, geleng-geleng kepada yang menunjukkan ketidakinginan, dan lain sebagainya.
Dan memahami bahasa tubuh dalam komunikasi dapat melengkapi setiap kata dan perasaan yang ingin diungkapkan serta membantu orang lain membaca pesan dengan benar.
Mengutip laman Wikipedia, Bahasa tubuh merupakan proses pertukaran pikiran di mana pesan yang disampaikan dapat berupa isyarat, ekspresi wajah, pandangan mata, sentuhan, artefak (lambang), diam, waktu, suara, serta postur dan gerakan tubuh.
Menurut David Cohen, bahasa tubuh merupakan bentuk ‘topeng’ untuk mengungkapkan perasaan kepada orang lain. Bisa dibilang, bahasa tubuh yang dilakukan setiap orang itu bahasa semiotika.
Sedangkan, menurut Alo Liliweri, bahasa tubuh merupakan bagian perilaku nonverbal di mana seseorang menyampaikan pesan melalui simbol komunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga bahasa tubuh dalam komunikasi bukan hanya melalui kata-kata.
Bahasa tubuh merupakan salah satu bagian yang penting dalam komunikasi. Penggunaan bahasa tubuh dapat meninggalkan kesan tertentu yang lebih kuat daripada kata-kata. Dan setiap jenis bahasa tubuh memiliki arti yang berbeda satu sama lain.
Melansir laman Mind Tools, bahasa tubuh mencakup postur tubuh, ekspresi wajah, gerakan tangan, dan lain-lain saat berbicara. Jika Sobat MEA melakukan gerakan yang positif dengan percaya diri, bisa lebih menyakinkan orang lain dibanding sekedar kata-kata.
Adapun beberapa contoh bahasa tubuh dalam komunikasi, berikut uraian lengkap beserta artinya yang perlu diketahui, antara lain:
Sobat MEA pasti sering melihat ekspresi wajah tertentu dari lawan bicara. Ya, ekspresi wajah memang sering digunakan saat berkomunikasi dengan orang lain. Raut wajah wajah yang ditunjukkan ketika sedang berkomunikasi adalah bentuk reaksi atas pesan yang ada pada obrolan di dalamnya.
Sementara arti senyuman sendiri tergantung pada ekspresi wajah. Ada senyuman senang, senyuman hangat, senyuman malu-malu, hingga senyuman sinis. Adapun senyum yang tulus atau senang biasanya senyum yang melibatkan mulut, telinga, tulang pipi, dan terlihat adanya kerutan di sekitar mata.
Menurut Kraut & Johnston, senyum merupakan komponen gerakan wajah yang berhubungan dengan perasaan bahagia atau senang. Sesuatu yang membuat seseorang merasa senang dan bahagia akan menghasilkan senyuman, kecuali jika seseorang justru ingin menutupi atau menghambat terjadinya senyuman.
Selanjutnya ada juga gerakan atau sentuhan yang mengandung makna tertentu, seperti menggaruk hidung. Biasanya ini akan dilakukan ketika orang tersebut sedang berbohong. Ketika sedang berbohong, maka akan muncul adrenalin yang meningkat yang menyebabkan pembuluh kapiler membesar. Biasanya terasa gatal.
Kita juga bisa melihat bahasa tubuh dalam komunikasi dari cara seseorang memandang saat percakapan berlangsung. Tapi terkadang kontak mata tanpa komunikasi verbal juga dapat memberikan pesan. Kontak mata juga dapat menunjang komunikasi verbal yang sedang dilakukan seperti cemas, takut, antusias, pandangan sayu, dan masih banyak lagi.
Begitupun dengan menggigit bibir. Menurut psikolog sekaligus penulis buku The Nonverbal Advantage, Carol Kinsey Goman, ketika seseorang menggigit, menghisap atau menjilat bibir, menggambarkan bahwa perasaan hati orang tersebut sedang berada di bawah tekanan atau canggung.
Sebaliknya, jika seseorang memiringkan kepala ke satu sisi, artinya dia sedang memperhatikan dan mendengarkan dengan saksama karena dia tertarik untuk mengetahui informasi yang disampaikan. Hal ini juga dapat diartikan dia sedang konsentrasi dan fokus.
Ketika Sobat MEA sedang berbicara dengan seseorang, Sobat MEA bisa perhatikan lengan dan kaki lawan bicara. Jika dia menyilangkan lengan di dada, biasanya ini dianggap sedang kesal, tertutup, dan tidak aman. Tapi terkadang, seseorang yang menyilangkan tangan di dada itu karena kedinginan.
Menurut Purnawan E. Andoko dari Wellness World, mengetuk-ngetukkan jari bisa menjadi tanda bahwa seseorang sedang bosan atau ingin bicara. Dengan kata lain, jika lawan bicara mengetuk-ngetukkan jadi pada saat berkomunikasi, artinya dia tidak sabar atau bisa juga dia sedang gugup.
Sementara itu, jika Sobat MEA melihat lawan bicaramu melihat ke bawah saat komunikasi, artinya dia patuh dan tunduk atas apa yang sedang dibicarakan. Tapi bisa juga dia justru merasa takut.
Setiap orang bisa saja berkedip pada saat berkomunikasi. Tapi jika dia sering berkedip, artinya dia sedang stres. Karena normalnya, seseorang berkedip sebanyak 6-8 kali saja per menit.
Nah, itu dia penjelasan mengenai bahasa tubuh dalam komunikasi beserta contoh-contoh dan artinya yang sering kita temui. Bahasa tubuh yang muncul mengandung banyak arti. Oleh karenanya, penting untuk memperhatikan apa yang lawan bicaramu lakukan untuk memahami pesan yang tersampaikan. Semoga bermanfaat!
+6282117932648
Jl. Rajawali Barat No 77A, Kota Bandung, 40184
Jl. Kasuari No.9, Kota Bandung, 40184
Jl. Aki Padma Utara No.11, Babakan Ciparay, Kota Bandung, Jawa Barat