Di dunia bisnis yang semakin berkembang pesat, Sobat MEA tentu sering mendengar istilah bisnis retail. Pasalnya bisnis retail adalah salah satu ide usaha yang menguntungkan dimana Sobat MEA dapat menjual produk apa pun dalam satu toko. Tapi sebelumnya, pastikan Sobat MEA juga memahami bagaimana fungsi dan karakteristik lebih dalam.
Sebelum mulai menjalankan bisnis retail, pastikan Sobat MEA telah memahami gambarannya secara gamblang dan menyeluruh mengenai hal ini terlebih dahulu.
Table of Contents
Bisnis Retail Adalah?
Mengutip laman HSBC, bisnis ritel adalah bisnis yang melibatkan penjualan barang atau jasa kepada konsumen dalam jumlah satuan atau eceran. Konsumen yang membeli produk atau jasa secara eceran ini bertujuan untuk mengonsumsinya atau menggunakannya secara pribadi dan tidak menjualnya kembali.
Berbeda dengan bisnis grosir, bisnis retail adalah bisnis yang tidak membuat konsumen menjual kembali produk yang telah dibeli. Sedangkan bisnis grosir menjual barang dalam jumlah besar sehingga konsumen berpotensi menjual kembali barang yang telah dibeli. Maka jangan heran jika ada dampak besar terhadap harga barang terhadap toko grosir dan toko eceran.
Dalam hal ini, bagaimana persediaan barang untuk bisnis retail? Menurut skemanya, barang yang ada pada toko retail berasal dari toko grosir dimana pebinis retail membeli barang-barang kepada toko grosir yang kemudian dijual kembali di toko retail miliknya kepada konsumen secara langsung. Meski demikian bisnis retail memiliki berbagai fungsi yang menguntungkan. Apa saja?
3 Fungsi Bisnis Retail
Bisa dibilang, bisnis retail adalah bagian terakhir dari rantai persediaan produk. Sehingga bisnis retail memiliki fungsi yang berbeda. Untuk itu, pastikan Sobat MEA memahaminya jika tertarik untuk menjalankan bisnis jenis ini. Berikut fungsi-fungsinya:
1. Ujung Tombak Pemasaran Produk
Karena menjadi bagian terakhir dari rantai pasokan produk, penting untuk menjaga produsen tetap fokus memproduksi barang tanpa harus terganggu oleh banyaknya usaha yang harus dilakukan untuk menghadapi konsumen yang ingin membeli produk. Itulah gunanya bisnis retail. Pebisnis jenis ini berfungsi melancarkan penjualan produk dari produsen tersebut.
2. Memudahkan Konsumen Mendapatkan Produk
Selain itu, bisnis retail juga disebut sebagai perantara antara produsen dengan konsumen. Ini tentu dapat memudahkan konsumen untuk mendapatkan barang secara satuan. Bahkan melalui bisnis retail, mereka bisa mendapatkan barang apapun secara bersamaan dalam satu toko saja.
3. Memaksimalkan Promosi Produk
Bisnis retail juga lebih efektif dalam menawarkan produk kepada konsumen. Itulah mengapa bisnis retail biasanya memiliki staff tenaga penjualan atau sales marketing, pelayanan pelanggan, hingga katalog produk. Sehingga bisnis retail tidak hanya menjual barang, tapi juga melakukan strategi pemasaran dan mengedukasi konsumen tentang produk yang dijual.
4. Obeservasi Pasar
Mengingat bisnis retail berhubungan langsung dengan konsumen, penting untuk memahami perilaku konsumen dan tren pasar yang sedang berlangsung. Ini bermanfaat untuk mendapatkan timbal balik dari konsumen, bahkan mengembalikan produk kepada produsen. Sehingga keberlangsungan produk tetap terjaga.
3 Karakteristik Bisnis Retail
Perlu diketahui, memahami fungsi saja tidak cukup dalam bisnis retail. Sobat MEA juga perlu memahami karakteristik dari bisnis retail. Dengan begitu, Sobat MEA dapat memikirkan strategi yang tepat untuk memulainya.
Berikut beberapa karakteristik penting dari bisnis retail yang perlu Sobat MEA ketahui sebelum memulai bisnis jenis ini:
1. Menjual Barang dalam Jumlah Satuan
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, bisnis retail menjual barang dalam jumlah satuan. Dalam hal ini, penting untuk memperhatikan bagaimana cara mempromosikan barang untuk menarik minat konsumen. Dalam hal ini, Sobat MEA perlu menjelaskan fitur dan keuntungan yang bersangkutan dengan produk secara singkat, padat, dan jelas.
Selain itu, Sobat MEA juga perlu menyediakan stok barang untuk konsumen. Pastikan Sobat MEA juga selalu menyediakan barang kapan pun konsumen membutuhkannya.
2. Berhadapan Langsung dengan Konsumen
Bisnis retail tentu akan berhubungan langsung dengan konsumen. Sehingga bisnis ini perlu memiliki sistem dan proses pembayaran produk yang cepat dan simpel.
Sobat MEA juga perlu memahami persaingan harga pasar untuk mendapatkan profit yang maksimal. Saat ini, kebanyakan bisnis retail menyediakan layanan yang lebih dalam untuk meraih konsumen seperti toko offline dan online, konsultasi belanja, dan masih banyak lagi.
3. Menyesuaikan Kebutuhan Konsumen
Biasanya, bisnis retail menyediakan pelayanan konsumen dalam jumlah masif dan tidak jarang melibatkan banyak produk di dalamnya.
Contohnya, toko serba ada (grocery store). jenis bisnis ini memang tujukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Biasanya menjual beberapa kategori produk seperti makanan segar, snack, minuman, kosmetik, kebutuhan dapur, kebutuhan kamar mandi, kebutuhan rumah tangga, dan lain sebagainya.
4 Contoh Bisnis Retail yang Menguntungkan
Ada banyak jenis bisnis retail yang bisa Sobat MEA coba. Tapi pastikan Sobat MEA mengamati tren bisnis retail yang sedang diminati dan berpotensi cuan. Berikut beberapa contohnya:
1. Retail Online
Sekarang, bisnis online semakin menjamur. Tentunya akan sangat cuan untuk dicoba. Begitupun dengan bisnis retail. Dengan banyaknya pengguna internet di Indonesia, menjadikan potensi penjualan barang atau jasa sangat menjanjikan.
Bisnis retail online sendiri mengandalkan interaksi penjual dan pembeli melalui HP atau PC secara online. Bahkan Sobat MEA bisa memulai bisnis retail online dengan modal yang kecil dengan bergabung marketplace besar yang bertebaran.
2. Klinik Kecantikan
Siapa sih yang tidak ingin terlihat menarik di mata orang lain? Inilah yang kemudian membuat banyak orang berbondong-bondong pergi ke klinik kecantikan untuk mendapatkan perawatan wajah dan tubuh. Tentunya ini dapat Sobat MEA lirik sebagai bisnis retail yang menjanjikan.
Kini banyak bisnis waralaba klinik kecantikan yang bisa dipilih. Biasanya mereka juga memiliki produk yang bisa dijual, sehingga memberikan keuntungan yang double.
3. Kedai Kopi
Sobat MEA tentu menyadari bahwa kedai kopi terus menjamur di kalangan masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa kedai kopi menjadi bisnis retail yang potensial untuk dicoba. Sobat MEA bisa memulainya melalui bisnis waralaba atau sekadar kedai kopi kecil. Biar bagaimanapun kopi akan selalu menjadi gaya hidup, sehingga ini merupakan bisnis retail yang patut dipertimbangkan.
4. Gadget dan Elektronik
Perkembangan teknologi terus berdampak pada industri elektronik, khususnya gadget. Dan elektronik ini terus dikembangkan pada smartphone, kamera, jam tangan, dll. Tidak heran jika bisnis retail gadget juga memberikan keuntungan yang tinggi. Dengan adanya smartphone baru yang terus diluncurkan setiap tahunnya, gadget dapat menjadi bisnis yang tidak akan mati.
Nah, dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa bisnis retail adalah suatu bisnis yang perlu perencanaan yang matang. Diperlukan pemahaman yang baik dan modal yang cukup untuk memulai penjualan secara retail. Dengan begitu, Sobat MEA dapat menjalankan bisnis secara maksimal. Semoga bermanfaat!