126
Pernahkah terpikir oleh Sobat MEA menjadi seorang pebisnis? Ada banyak sekali hal yang mesti dipikirkan jika kita memutuskan untuk menjadi seorang pebisnis. Mulai dari bisnis apa yang ingin dijalankan, lalu siapa target marketnya, dan pastinya bagaimana cara menentukan harga pokok penjualan (HPP).
Harga pokok penjualan menjadi hal vital dalam sebuah bisnis. Karena perhitungan harga pokok penjualan (HPP) membantu pebisnis dalam mengetahui berapa besaran biaya yang harus dikeluarkan untuk biaya operasional setiap bulannya. Tentu, Sobat MEA yang ingin menjalankan bisnis harus tau cara menentukan harga pokok penjualan yang tepat agar tidak terjadi kesalahan dan juga kerugian dalam bisnis.
Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas pengertian harga pokok penjualan, komponen yang ada dalam harga pokok penjualan, cara menentukan harga pokok penjualan, sampai dengan contoh perhitungannya. Tanpa berlama-lama, yuk kita bahas bersama sampai tuntas!
Dilansir dari sap-express.id, Harga Pokok Penjualan atau HPP merupakan jumlah biaya yang harus dikeluarkan secara langsung atau tidak langsung oleh pebisnis selama masa produksi suatu produk atau jasa.
HPP merupakan elemen yang sangat penting dan dibutuhkan dalam pembuatan laporan keuangan. Perhitungan ini membantu pebisnis dalam mengetahui berapa modal yang harus keluar dalam masa proses produksi secara akurat.
Setelah mengetahui apa itu harga pokok penjualan, perlu diketahui bahwa ada banyak sekali manfaat yang bisa Sobat MEA dapatkan jika melakukan perhitungan pada HPP ini. Nah berikut ini adalah beberapa manfaat menghitung harga pokok penjualan:
Dengan rumus HPP, Sobat MEA mendapat acuan dalam menentukan harga jual yang sesuai dengan harga barang. Sehingga, Sobat MEA tidak akan rugi saat berjualan.
Jika harga jual sudah Sobat MEA tentukan dan ternyata lebih besar angkanya dibanding dengan HPP, berarti Sobat MEA akan mendapat keuntungan. Hal ini berbanding terbalik ketika harga jual lebih rendah dari HPP, maka Sobat MEA akan mengalami kerugian. Karena itu, penting untuk menghitung HPP di awal.
Manfaat lain dari menentukan HPP adalah pihak manajemen dimudahkan dalam menganalisa seberapa pengendalian biaya pembelian dan tenaga kerja untuk penggajian. Selain pihak manajemen, investor juga dapat berperan dalam menghitung HPP suatu perusahaan, lho!
Hal ini dilakukan untuk mengetahui gross margin alias margin kotor bisnis dan juga analisa terhadap persentase pendapatan yang tersedia untuk menutup biaya operasional.
Sebelum menentukan Harga Pokok Penjualan (HPP), Sobat MEA harus mengetahui komponen komponen penting untuk menentukan HPP. Berikut ini adalah 7 komponennya:
Persediaan barang dagang merupakan barang dagang yang sudah tersedia dan hendak dijual di saat ini atau di masa yang akan datang. Sobat MEA dapat membuat atau membeli barang tersebut di pihak lain.
Kegiatan pembelian dilakukan oleh pembeli kepada penjual yang ingin menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan.
Retur pembelian merupakan pengurangan harga yang dilakukan untuk mengembalikan barang yang mengalami cacat produk, rusak, atau tidak sesuai dengan pesanan pembeli.
Potongan pembelian diberikan kepada pembeli saat mereka membeli suatu barang. Baik secara tunai atau kredit dengan syarat tertentu yang sudah ditetapkan.
Ketika pembeli melakukan pembayaran lebih cepat dibanding jangka waktu kredit yang sudah disepakati, pembeli akan diberikan potongan tunai.
Saat pembeli melakukan pembelian dalam partai besar, diberikan potongan harga kepada pembeli.
Biasanya hal ini juga disebut freight in atau freight paid yang merupakan biaya yang sudah dibayar oleh pembeli untuk ongkos pengiriman suatu barang.
Setelah mengetahui apa saja komponen yang ada pada harga pokok penjualan, Sobat MEA dapat melakukan 4 cara untuk menentukan HPP. Nah berikut ini adalah cara-cara yang bisa Sobat MEA ikuti:
Penjualan Bersih memiliki rumus:
Penjualan Bersih= Total Nilai Penjualan Produk – Retur Penjualan.
Pembelian Bersih memiliki rumus:
Pembelian Bersih =(Pembelian Kebutuhan + Ongkos Angkut Pembelian) – (Retur Pembelian + Potongan Pembelian).
Persediaan barang memiliki rumus:
Persediaan Barang = Persediaan Awal Barang – Persediaan Akhir Barang.
Harga Pokok Penjualan memiliki rumus :
HPP (Harga Pokok Penjualan) = Pembelian Bersih + Persediaan Awal Barang – Persediaan Akhir Barang.
Setelah mengetahui rumus atau cara yang sudah dijelaskan di atas, kali ini kita akan mencoba menggunakan rumus tersebut dalam skenario bisnis asli.
Diketahui Laporan Keuangan di kedai PasPud yaitu sebagai berikut:
Maka, perhitungan Harga Pokok Penjualan (HPP) untuk laporan keuangan di Kedai PasPud yaitu:
HPP = Nilai pembelian bersih + Persediaan awal barang – Persediaan akhir barang
= Rp500.000.000 + Rp250.000.000 – Rp300.000.000
= Rp450.000.000
Maka, Kedai PasPud sudah berhasil menjual produk yang ia jual senilai Rp450.000.000 selama tahun 2023. Mudah bukan menghitung HPP?
Setelah membaca rangkaian tulisan dan juga rumus yang tertera di di atas,, semoga saja Sobat MEA dapat menjalankan bisnis dengan lebih lancar. Akhir kata, semoga artikel ini membantu dan salam satu juta pembeli!
+6282117932648
Jl. Rajawali Barat No 77A, Kota Bandung, 40184
Jl. Kasuari No.9, Kota Bandung, 40184
Jl. Aki Padma Utara No.11, Babakan Ciparay, Kota Bandung, Jawa Barat