Kabar cukup menghebohkan datang dari Menteri Hukum dan Ham (Menkumham) Yasonna Laoly. Sang menteri baru-baru ini membahas mengenai konten YouTube yang bisa jadi jaminan utang bank. Tentu kabar ini menarik perhatian warganet Indonesia.
Tentu saja ada syarat-syarat dan juga alasan dari kebijakan yang cukup menarik ini. Yasonna Laoly menyebut bahwa konten-konten YouTube yang mendulang banyak view yang bisa dijadikan jaminan hutang.
Konten YouTube Bisa Jadi Jaminan Bank
Ucapan Yasonna Laoly mengenai konten YouTube ini tentu menimbulkan pertanyaan. Apa alasan dan urgensi mengenai kebijakan ini. Menurut sang Menteri, hal ini merupakan bagian dari fasilitas skema pembiayaan berbasis hak kekayaan intelektual (HAKI).
Skema fasilitas ini memang telah diatur melalui Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2022 yang ditanda tangani Presiden Jokowi tentang Ekonomi Kreatif.
Dengah adanya Peraturan ini, Jokowi mengizinkan produk-produk bersertifikat kekayaan intelektual untuk jadi jaminan hutang. Salah satunya adalah konten lagu di YouTube. Menariknya, kekayaan intelektual ini bisa jadi jaminan baik untuk jaminan hutang bank maupun non-bank.
“Jadi kalau punya sertifikat HAKI baik merk atau lagu dan masuk YouTube dan punya banyak penonton bisa punya nilai jual. Kalau tiba-tiba membutuhkan uang, seritifkat itu bisa kita gadaikan di bank,” Ujar Yasonna Laoly seperti dikutip dari CNN Indonesia
Beragam Reaksi Warganet Terkait Rencana Ini
Pemberitaan mengenai konten YouTube ini tentu menarik perhatian banyak orang. Beragam rekasi warganet terkait hal ini kemudian mencuat. Nggak sedikit sejumlah YouTuber juga ikut berkomentar.
Ada yang menganggap sepele peraturan ini. Namun nggak sedikit juga yang menilai peraturan pemerintah ini cukup baik. Pasalnya, peraturan ini juga bisa membantu ekonomi para pelaku industri kreatif di Indonesia.
Pemerintah sendiri menganggap bahwa HAKI bisa menjadi potensi pendapatan yang akan diterima. Lembaga keuangan yang akan menentukan tinggi rendahnya nilai kekayaan intelektual tertentu. Sertifikat dari HAKI ini juga bisa membantu para pelaku industri melindungi karyanya dan menjadi bukti jika terjadi sebuah pelanggaran hak cipta.
