Ketika memulai bisnis, modal dan biaya produksi adalah salah satu hal yang harus Sobat MEA persiapkan dengan baik. Dengan begitu, Sobat MEA bisa menentukan harga produk dan mendapatkan keuntungan. Tapi, Sobat MEA sudah tahu belum apa itu biaya variabel dan bagaimana cara menghitungnya?
Tenang aja, kami akan menjelaskan secara detail mengenai apa itu biaya variabel, apa saja yang termasuk di dalamnya, dan rumus untuk menghitungnya. Tanpa banyak berbasa-basi lagi, yuk langsung aja simak ulasan selengkapnya di artikel ini!
Table of Contents
Apa itu Biaya Variabel?
Sebagai seorang pelaku bisnis, adalah sesuatu yang penting untuk mengetahui apa itu biaya variabel. Pada dasarnya, biaya variabel adalah biaya yang akan mengalami perubahan setiap proses produksi. Hal ini karena biaya variabel mengikuti jumlah produksi barang. Semakin banyak barang yang diproduksi, maka akan semakin tinggi pula biaya variabelnya. Begitu pula sebaliknya.
Biaya variabel ini juga bisa berubah-ubah sesuai dengan kondisi atau kemampuan perusahaannya. Seperti misalnya saja usaha Sobat MEA sedang kekurangan modal. Yang tadinya mampu memproduksi 200 barang, jadi hanya mampu memproduksi 150 barang. Dengan begitu, biaya variabelnya pun akan turut berkurang.
4 Contoh Biaya Variabel dalam Bisnis
Berdasarkan penjelasan apa itu biaya variabel di atas, mungkin Sobat MEA masih kebingungan mengenai apa saja yang termasuk dalan biaya ini. Bahkan mungkin Sobat MEA masih berpikiran bahwa biaya variabel sama dengan modal. Agar tidak kebingungan lagi, berikut kami berikan daftar yang termasuk dalam biaya variabel:
1. Biaya Bahan Baku
Biaya bahan baku adalah salah satu jenis biaya yang masuk ke dalam daftar biaya variabel. Apakah biaya bahan baku ini bisa berubah-ubah? Tentu saja. Justru biaya bahan baku inilah yang memiliki pengaruh besar dalam pengeluaran biaya produksi hingga menentukan harga produk.
Seperti contohnya, Sobat MEA memiliki usaha pembuatan roti. Bahan baku utamanya adalah tepung terigu, telur, ragi, dan berbagai tambahan lainnya. Semua bahan baku ini sifatnya fluktuatif atau mudah naik dan turun tergantung ketersediaan dan permintaan di pasar. Jika bahan baku naik, maka biaya variabelnya juga otomatis akan naik.
2. Upah Tenaga Kerja Langsung
Tidak hanya bahan baku saja, upah tenaga kerja langsung ini juga masuk ke dalam biaya variabel. Hal ini karena upah yang diberikan berdasarkan jumlah barang yang diproduksi, dan bukan berdasarkan jam atau waktu kerjanya. Jadi semakin banyak barang yang diproduksi, secara otomatis akan menambah jam kerja dan waktu produksi yang akan turut meningkatkan upah kepada tenaga kerja.
3. Distribusi Produk
Selanjutnya yang masuk ke dalam daftar apa itu biaya variabel adalah biaya untuk mendistribusikan produk. Biaya ini termasuk biaya bahan bakar, driver, dan biaya lainnya. Semakin banyak dan jauh pendistribusiannya, maka biayanya juga akan semakin meningkat.
4. Biaya Overhead
Saat melakukan proses produksi hingga pendistribusian, terkadang kita mengeluarkan biaya yang tidak terduga karena dibutuhkan secara tiba-tiba. Biaya ini termasuk biaya cetak dokumen, membeli alat tulis, pengeluaran untuk konsumsi harian, membeli alat kebersihan untuk kantor, dan pengeluaran lainnya yang tidak dapat dimasukkan ke dalam laporan keuangan secara terperinci karena hal ini tidak perlu diketahui atau dilaporkan kepada stakeholder.
Cara Menghitung Biaya Variabel
Setelah mengetahui apa itu biaya variabel dan apa saja yang termasuk di dalamnya, kita akan membahas bagaimana cara menghitung biaya variabel ini menggunakan rumus tetap. Nah berikut ini adalah rumusnya:
Biaya Variabel = (Total Biaya – Biaya Tetap) : Jumlah produksi
Misalnya saja total biaya produksi pada bulan Januari sebesar 50 juta rupiah. Kemudian biaya tetapnya sebesar 5 juta rupiah. Dari biaya produksi tersebut, Sobat MEA mampu menghasilkan 2.500 produk. Maka, biaya variabelnya adalah sebagai berikut:
Biaya variabel= (50.000.000 – 5.000.000) : 2.500
Biaya variabel= 45.000.000 : 2.500
Biaya variabel= 18.000
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka biaya variabel untuk setiap produk atau unit yang dihasilkan adalah sebesar Rp18.000,-.
Sekian pembahasan mengenai apa itu biaya variabel, isi biaya variabel, hingga cara menghitungnya. Mudah sekali, bukan? Semoga ulasan ini membantu Sobat MEA yang seorang pebisnis agar lebih mengetahui hal-hal teknis dalam bisnis. Akhir kata, salam satu juta pembeli!