Dalam bisnis, memang kita bisa mendapatkan uang dengan berbagai cara, dari yang termudah sampai yang tersulit. Ada yang mendapatkan uang secara instan, ada pula yang mendapatkannya dengan cara yang sangat susah. Nah, salah satu upaya dapat uang yang populer yaitu monkey business. Apa itu monkey business?
Menurut BFI Finance, monkey business adalah salah satu strategi bisnis yang marak terjadi akhir-akhir ini. Tapi monkey business bukanlah cara yang menguntungkan, melainkan sebaliknya.
Sobat MEA mungkin sering menemukan penipuan bisnis dalam skala kecil maupun besar. Atau mungkin Sobat MEA pernah menjadi korban penipuan arisan online, investasi, dan model bisnis lainnya dengan nilai yang fantastis. Nah, inilah gambaran dari praktik monkey business.
Bagaimana? Apakah masih terdengar asing tentang monkey business ini? Jika iya, MiMe akan menjelaskan apa itu monkey business, ciri-ciri, hingga cara menghindarinya agar Sobat MEA tidak dirugikan oleh pihak-pihak yang mengadakan. Daripada berlama-lama lagi, yuk langsung simak penjelasannya di bawah ini!
Table of Contents
Apa itu Monkey Business?
Dilihat dari penjelasan apa itu monkey business di atas, artinya monkey business atau bisnis monyet merupakan strategi bisnis yang kotor (Dirty Business). Istilah ini sebenarnya lazim digunakan dalam dunia bisnis dan investasi. Layaknya hewan monyet, pelaku monkey business akan kabur begitu saja setelah mendapatkan keuntungan besar dari upaya merugikan orang lain.
Monkey business termasuk strategi yang paling mudah untuk menjerat banyak orang. Pasalnya, banyak sekali orang yang ingin cepat kaya dan mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya tanpa perlu bekerja keras. Nah, dari sinilah para pelaku mengambil celah melalui strategi ini untuk kepentingan pribadi.
Bisnis monyet sendiri memiliki berbagai jenis seperti investasi berkedok tabungan, arisan online, dan jual beli barang langka.
Ada pun sejarah terbentuknya kata monkey business, awalnya strategi ini disebut Monkeyshine pada tahun 1832 yang berarti perbuatan buruk. Kemudian seiring berjalannya waktu, istilah ini mengalami perubahan kata menjadi monkey business karena kerap berkaitan dengan kegiatan perdagangan ataupun bisnis.
Ciri-Ciri Monkey Business
Meskipun beberapa jenis monkey business disebutkan di atas, bukan berarti semua jenis bisnis tersebut merupakan monkey business. Masih banyak juga hal-hal tersebut yang dilakukan dengan jujur. Oleh karena itu, pahami juga ciri-ciri monkey business berikut ini:
1. Barang Atau Komoditas Tidak Sustainable
Monkey business bisa terjadi karena adanya suatu tren di masyarakat. Ada berbagai tren yang bisa bermunculan termasuk kepemilikan barang langka atau kegiatan transaksi tertentu yang dapat mendatangkan pundi-pundi rupiah.
Sayangnya, tren-tren tersebut tidaklah sustainable. Komoditas atau barang yang terkait tidak akan relevan di masa mendatang karena tidak bisa digunakan sehari-hari bahkan bukan kebutuhan primer.
2. Perputaran Nilai Barang Tidak Stabil
Karena barang yang dijual tidak sustainable, tentu saja barang atau komoditas tersebut memiliki nilai yang tidak stabil. Menurut Bubble Economy, harga barang bisa naik, tapi bisa juga menurun drastis sewaktu-waktu tanpa ada pemberitahuan.
3. Menawarkan Keuntungan Instan
Selanjutnya, monkey business biasanya menawarkan keuntungan yang instan. Monkey business memanfaatkan orang-orang yang serakah agar termakan oleh egonya sendiri. Akibatnya, mereka memilih jalan pintas tanpa memikirkan risiko demi keuntungan yang banyak.
Misalnya, investasi online yang menawarkan keuntungan hingga 70% dalam waktu 1 bulan. Ini sangat tidak masuk akal mengingat perhitungan investasi juga tidak sesederhana itu.
4. Tanpa Jaminan
Monkey business biasanya tidak mensyaratkan jaminan tertentu. Sehingga orang-orang sangat mudah untuk mengikutinya. Jika ada yang berani memberikan jaminan, biasanya ini termasuk skema ponzi di mana Sobat MEA akan diuntungkan satu atau dua kali, lalu setelahnya ketika diberikan modal besar, Sobat MEA akan dibawa lari. Intinya, apapun bisnis tanpa jaminan, rentan penipuan.
Cara Menghindari Monkey Business
Setelah memahami apa itu monkey business serta ciri-cirinya, penting untuk mulai menghindari bisnis yang terindikasi strategi semacam ini. Siapa pun bisa melakukan strategi monkey business, baik individu mau pun suatu organisasi atau kelompok tertentu. Tidak jarang, pelaku strategi ini melancarkan aksinya dengan bekerjasama dengan pihak ketiga yang memiliki power, misalnya public figure.
Oleh karena itu, ada beberapa upaya untuk menghindari praktik monkey business yang perlu dilakukan. Adapun cara menghindari monkey business tersebut, berikut langkah-langkahnya:
1. Hindari Sifat Serakah
Orang yang serakah lebih mudah untuk masuk ke dalam jebakan monkey business. Pasalnya, sifat serakah dapat menggelapkan mata siapa saja tanpa pandang bulu, latar belakang pendidikan, bahkan riwayat hidup yang dimiliki. Oleh karena itu, pastikan Sobat MEA tidak serakah untuk keuntungan instan hingga mengambil risiko yang merugikan.
2. Jangan Langsung Tergiur
Uang merupakan kebutuhan yang krusial. Siapa pun pasti membutuhkan uang sebagai alat transaksi dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karenanya, siapa saja akan berusaha untuk mendapatkan uang yang diinginkan.
Celah inilah yang biasa digunakan oleh para pelaku monkey business dalam menggaet korban. Mereka akan mengiming-imingi keuntungan berlipat ganda dengan minim modal dan usaha.
Dalam hal ini, berbagai model bisnis bisa ditawarkan dalam praktik monkey business ini. Maka berhati-hatilah jika ada yang menawarkan keuntungan besar melalui online maupun offline.
3. Jauhi Sindrom FOMO
FOMO adalah suatu sindrom yang berbahaya dan patut diwaspadai. Kata FOMO berasal dari kepanjangan “Fear of Missing Out” atau ketakutan tidak bisa mengikuti tren yang sedang berlangsung. Sindrom ini sangatlah berbahaya karena mereka yang mengalami sindrom FOMO rentan terjerat monkey business.
4. Cari Tahu Detail Bisnis yang Ditawarkan
Ketika Sobat MEA ditawarkan suatu bisnis dengan model apa pun, pastikan Sobat MEA mencari tahu mengenai detail dari bisnis tersebut. Apakah bisnis ini memiliki sistem dan keuntungan yang masuk akal? Pastikan Sobat MEA juga memperhitungkan syarat, ketentuan, hingga biaya yang diminta. Jika ada satu hal yang mencurigakan, sebaiknya langsung tolak saja penawaran tersebut.
5. Cek Legalitas
Selanjutnya, tentu saja Sobat MEA perlu mengecek legalitas dari perusahaan, organisasi, maupun orang yang menawarkan bisnis kepadamu. Ini adalah cara yang ampuh untuk terhindar dari monkey business. Ingat, legalitas tidak bisa didapatkan dengan mudah dan diawasi oleh badan hukum yang jelas. Maka Sobat MEA dapat mengecek legalitas melalui OJK (Otoritas Jasa Keuangan).
6. Periksa Rekam Jejak Lembaga
Kemudian Sobat MEA juga perlu mencari tahu bagaimana rekam jejak lembaga yang terkait. Pastikan lembaga yang menaungi bisnis tersebut memiliki rekam jejak yang baik. Sobat MEA bisa mengetahuinya dengan cara menelaah riwayat transaksi bisnis dan review di internet. Ini dapat membantumu menghindari monkey business.
7. Cukupkan Diri dengan Literasi Keuangan
Dengan memahami literasi keuangan, Sobat MEA dapat memahami bagaimana cara mengelola uang yang baik termasuk memahami bisnis apa saja yang dapat menimbulkan kerugian.
Dalam hal ini, Sobat MEA bisa membekali diri dengan rajin membaca buku keuangan, update berita keuangan terbaru melalui media massa, ikuti akun-akun keuangan di media sosial, dsb. Dari hal-hal itulah, Sobat MEA bisa mendapatkan pengetahuan yang lebih banyak mengenai bisnis dan finansial yang sehat.
Demikian informasi mengenai apa itu Monkey Business. Semoga penjelasan di atas dapat menambah wawasan dan pengetahuanmu mengenai model bisnis yang merugikan dan membuatmu lebih bijak dalam memilih partner bisnis. Semoga bermanfaat!