Cara jualan di Sosial Media – Di masa yang serba digital ini, jualan online bukanlah hal yang asing dan menjadi jalan pintas banyak orang untuk mulai merintis karir sebagai pebisnis. Mudahnya memulai bisnis online membuat banyak orang semakin tergiur dengan keuntungan yang bisa mereka dapatkan. Nggak cuma terbatas di marketplace, bahkan sekarang sosial media seperti Instagram dan TikTok pun menyediakan lapak khusus untuk berjualan.
Saat ini, tidak ada batasan untuk memulai bisnis kecuali kreativitas dan selalu terhubung dengan koneksi internet. Tentunya kamu juga tidak boleh kehabisan ide agar selalu bisa membuat konten yang menarik karena persaingan jualan di sosial media adalah mengenai isi konten. Kalau konten kamu menarik dan sesuai dengan keresahan konsumen, akan mudah bagi mereka untuk mengenali produk kamu. Jadi, kaya ide adalah syarat utama.
Meskipun demikian, ada beberapa hal yang wajib banget kamu perhatikan ketika berjualan di sosial media, apalagi jika kamu masih suka kebingungan gimana caranya biar dapet followers banyak biar banyak pembeli. Tapi, apakah mindset seperti ini sudah benar?
Cara Jualan dengan Followers Kecil
Hal pertama yang perlu kamu ubah adalah mengenai tujuan kamu berjualan melalui sosial media. Kalau orientasi kamu dalam membuat akun sosial media adalah untuk berjualan, maka kamu tidak perlu pusing soal mencari followers bahkan sampai bela-belain beli followers. Karena, banyak followers bukan berarti akan menghasilkan banyak pembeli. Misalnya saja kamu jualan makanan untuk anjing, tapi ternyata followers kamu pada pelihara buaya yang suka nanya, “Kalau aku chat kamu gini, ada yang marah nggak?” Pasti produk kamu nggak bakal ada yang beli.
Intinya adalah mau semenarik apapun produk kamu, mau sangat berguna sekalipun, mau semurah apapun, tapi kalau produk tersebut nggak sesuai sama yang diinginkan oleh followers, ya nggak bakal laku. Jadi, meskipun followers kamu banyak, tapi ternyata mereka nggak cocok sama produk kamu, kan sama aja dong? Pada akhirnya juga mereka akan meninggalkan akun kamu dan mencari akun yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan mereka. Untuk itu, kamu juga harus menentukan target pasar yang jelas sejak awal agar hal tersebut tidak terjadi.
Perlu kamu perhatikan juga bahwa followers banyak tidak sama dengan calon pembeli banyak. Coba bandingin deh, mending kamu cuma punya 100 followers tapi ada 10 orang yang beli, atau punya 1000 followers tapi cuma 10 orang yang beli? Nah, bakal berasa banget kan bedanya setelah dijelasin gini? Biasanya hal-hal simpel begini nih yang sering dilewatin sama penjual yang udah terlanjur punya banyak followers, eh taunya produknya nggak cocok sama followers. Kan sayang banget!
Biasanya juga hal-hal seperti ini yang sering dilupain sama akun-akun gede yang udah punya ribuan hingga jutaan followers tapi mereka asal ambil endorse-an. Followers yang tadinya suka melihat konten influencer atau konten kreator ini, kemudian bakal males banget buat follow lagi. Dan sudah bisa ditebak, followers ini bebas pergi kapan saja.
Untuk itu, kalau produk kamu bagus, pelayanan kamu juga prima, nantinya kamu bakal bisa mendatangkan followers yang tepat juga kok. Tentunya dengan melakukan proses promosi yang menarik juga ya!!
Siapa target marketnya?
Setelah mengubah mindset soal fokus jualan daripada nyari followers, kamu harus mulai menentukan target market. Fungsi dari target market ini nantinya akan mempermudah kamu dalam membuat promosi atau mengiklankan produk kamu. Untuk mengiklankan pun tidak perlu yang mahal dan muluk-muluk terlebih dahulu. Kamu bisa melakukan promosi melalui postingan dan live terlebih dahulu.
Nah soal target market ini sudah dibahas sedikit di atas. Untuk menentukan target market, kamu bisa mempertimbangkan dulu kira-kira produk kamu cocok digunakan oleh siapa dan siapa saja yang membutuhkan produk kamu. Kemudian, jangan lupa targetkan produk ke kelompok usia yang spesifik agar semakin mempermudah kamu untuk melakukan promosi.
Jualan dengan soft selling
Untuk melakukan promosi, kamu bisa menyesuaikan jenis dan isi konten yang sesuai selera target market. Dengan begitu, kamu akan membuat target market merasa bahwa iklan atau promosi itu dibuat khusus untuk mereka. Ibaratnya, iklan dan promosi kamu ini cocok banget untuk menyelesaikan masalah mereka. Dengan begitu, akan muncul rasa membutuhkan.
Hal yang perlu diperhatikan selanjutnya adalah jangan langsung cekoki konsumen dengan konten jualan. Karena kalau begitu, eneg juga yang melihat lama-lama. Kamu bisa memberikan sesuatu terlebih dahulu yang membuat konsumen tertarik. Misalnya saja kamu menjual baju muslim. Kamu bisa mulai memberikan tips OOTD (Outfit of The Day) yang menarik, atau bisa juga konten berupa mix and match antara baju, jilbab, sepatu, dan aksesoris lainnya.
Dalam membuat konten tersebut, kamu bisa menggunakan produk kamu sendiri sebagai bahan untuk membuat konten. Istilahnya mah jualan yang halus. Kamu juga bisa menceritakan keunggulan produk kamu dengan menunjukkan bahan kain, motif, ukuran, hingga harganya.
Kamu juga boleh kok jualan dengan hard selling gitu, tapi sesekali aja. Misal ketika ada promo atau diskon, kamu bisa membuat postingan yang bombastis sehingga mudah dilihat dan diingat oleh konsumen. Buat penjelasan dan tulisan yang menarik sehingga muncul keinginan konsumen untuk langsung membeli produk yang kamu jual.
Jangan lupa manfaatkan fitur story dan live untuk semakin menunjukkan keeksisan produk kamu. Fitur story bisa kamu gunakan untuk share produk terbaru, informasi diskon, hingga testimoni dari konsumen lain. Sedangkan fitur live bisa kamu gunakan sebagai sarana untuk berinteraksi langsung dengan konsumen. Karena berhubungan dengan konsumen juga sangat penting loh.
Konsisten dalam membuat konten
Tahapan terakhir adalah kamu harus rajin membuat konten. Tidak perlu setiap hari, tapi setidaknya kamu konsisten dalam membuat konten sehingga baik followers atau pengunjung baru mengetahui bahwa kamu selalu update mengenai produk kamu.
Sudah jelas kan?
Gimana sobat MEA? Udah semakin tercerahkan dengan artikel mengenai cara jualan di sosial media ini? Memang selalu terlihat menguntungkan di awal, tapi bukan berarti kamu bisa menyepelekan prosesnya agar bisnis kamu bisa bertahan lama dan bisa semakin melebarkan sayap.
Pastinya kamu nggak mau ketinggalan informasi menarik seperti ini kan? Yuk gabung Kelas Online dari Komunitas MEA dan kamu bakal dapet bimbingan dan bisa berkonsultasi langsung dengan mentor profesional.
Sampai jumpa di Kelas!!