Ingat, jika ingin membuka bisnis kuliner, ini bukan hanya tentang menciptakan hidangan lezat, tapi juga memastikan bahwa bisnismu menghasilkan keuntungan yang cukup. Pastikan Sobat MEA juga dapat memantau finansial melalui cara menghitung keuntungan jualan makanan untuk menjaga stabilitasnya.
Pasalnya hal ini juga penting untuk menjaga kesehatan finansial bisnis. Untuk itu, pastikan Sobat MEA menghitungnya secara akurat terkait keuntungan yang dihasilkan dari setiap penjualan makanan.
Pertanyaaannya, bagaimana cara menghitung keuntungan jualan makanan? Apakah Sobat MEA masih kebingungan? Jangan khawatir, MiMe akan membagikan panduannya di artikel ini!
Table of Contents
5 Cara Menghitung Keuntungan Jualan Makanan
Jangan remehkan, perhitungan yang tepat terhadap keuntungan yang didapatkan pada bisnis kuliner merupakan hal yang penting. Hasil perhitungan ini dapat dijadikan acuan ataupun pantauan terhadap kinerja penjualan yang telah dilakukan. Kembali lagi, berikut langkah-langkah untuk cara menghitung keuntungan jualan makanan yang bisa diikuti:
1. Kenali Biaya Produksi Setiap Item
Pertama, pastikan Sobat MEA mengenali biaya produksi untuk setiap item. Lakukan secara detail dengan menghitung catatan biaya dari setiap alur yang dilewati selama proses produksi. Biaya produksi ini terdiri dari dua jenis, yaitu biaya tetap (fixed cost) dan biaya variabel (variable cost).
2. Rancang Laporan Laba Rugi
3. Hitung Biaya Harga Pokok Penjualan (HPP)
Sobat MEA juga perlumengetahui harga pokok penjualan (HPP) atau biaya untuk mendapatkan barang untuk dapat menghitung keuntungan. Berikut cara menghitung HPP yang benar:
HPP = Bahan baku yang digunakan + Total produksi ( BTKL + Overhead pabrik ) + Saldo akhir persediaan (saldo awal persediaan – saldo akhir persediaan).
Bagi yang belum tahu, HPP merupakan hasil penghitungan semua biaya yang keluar dari proses produksi hingga ke gudang atau menjadi status persediaan. Bagi bisnis usaha dagang, HPP adalah akumulasi keseluruhan biaya yang harus dikeluarkan oleh pemilik.
4. Ketahui Saldo Persediaan Awal dan Akhir
Saldo awal periode tersebut berasal dari saldo akhir periode sebelumnya, Sobat MEA dapat melihatnya di neraca. Sedangkan untuk per jenis bahan baku, Sobat MEA bisa melihatnya pada buku persediaan dan kartu stok.
5. Hitung Penjualan Bersih
Terakhir, Sobat MEA perlu menghitung penjualan bersih. Ini merupakan hasil dari penjualan dikurangi dengan retur penjualan dan potongan penjualan. Berikut rumus yang bisa digunakan:
Penjualan bersih = Penjualan – Retur penjualan – Potongan penjualan
Bagaimana? Cara menghitung keuntungan jualan makanan sangat mudah, bukan? Semoga artikel ini dapat menjadi panduan dalam memantau keuntungan ketika Sobat MEA menjual produk makanan. Sehingga Sobat MEA dapat mengenali nilai laba yang dihasilkan dari penjualan tersebut. Selamat mencoba!