Sobat MEA tentu telah memahami bahwa ada banyak strategi pemasaran yang diperlukan dalam bisnis online. Salah satu strategi pemasaran yang paling optimal yaitu personal selling. Lantas, apa itu personal selling? Bagaimana contoh personal selling?
Bagi seorang pebisnis, personal selling sangatlah penting untuk diterapkan. Pasalnya teknik personal selling ini dapat menciptakan hubungan yang baik dengan konsumen agar brand atau produk tetap menjadi pilihan.
Itulah mengapa personal selling biasa digunakan sebagai strategi utama bagi bisnis. Alhasil, personal selling adalah kegiatan marketing campaign yang bukan sekadar pelengkap. Peran dan pengaruhnya dalam penjualan bisa lebih berpengaruh dalam keputusan pembelian pelanggan.
Jika Sobat MEA tertarik dengan teknik personal selling, Sobat MEA perlu memahami terlebih dahulu pengertian personal selling, manfaat, hingga contohnya yang akan diuraikan dalam artikel ini.
Apa itu Personal Selling?
Mau Tahu Cara Jualan Online yang Baik dan Benar?
Menurut Hubspot, personal selling adalah metode pemasaran yang mempersonalisasikan dan memanusiakan proses penjualan produk, dimana sebuah proses marketing ini dilakukan secara tatap muka tanpa perantara.
Hanya saja, sales pemasaran tidak boleh menawarkan produk secara memaksa, melainkan sales harus melakukan pendekatan yang halus dan emosional. Dengan interaksi ini, pebisnis mencoba membujuk pelanggan untuk membeli produk yang ditawarkan.
Sementara itu, menurut ahli dari bidang pemasaran, Henry Simamora mengungkapkan bahwa pengertian personal selling adalah sebuah bentuk interaksi langsung dan pribadi antara penjual dan konsumen hingga terjadi transaksi jual beli.
William G. Nickel juga mengungkapkan bahwa interaksi dalam personal branding merupakan upaya membangun hubungan timbal balik yang menguntungkan. Dengan kata lain, pebisnis berupaya memberikan manfaat dengan harapan produk yang ditawarkan dapat menjadi solusi bagi konsumen.
Tidak hanya personal selling, bisnis juga memiliki direct marketing yang juga mengandalkan hubungan langsung dengan pelanggan. Bedanya, personal selling ini lebih menekankan pada hubungan timbal balik yang menguntungkan.
Sedangkan direct selling lebih menekankan pada keuntungan bisnis. Sehingga direct selling tidak bertujuan untuk mengedukasi, dan membantu konsumen dalam permasalahan melalui produk yang ditawarkan.
Fungsi Personal Selling dalam Bisnis
Menurut Satriadi Wanawir, dkk dalam buku Manajemen Pemasaran (2021), menjelaskan bahwa kunci kesuksesan personal selling terletak pada prospecting, targeting, communicating, selling, servicing, information gathering, dan allocating.
Nah, kunci kesuksesan itulah yang kemudian menciptakan fungsi utama personal selling. Selain itu, ada beberapa fungsi lain personal selling, berikut uraiannya:
- Memberikan pemahaman kepada pelanggan.
- Menjadi sumber informasi.
- Memberikan pelayanan terbaik.
- Meningkatkan penjualan produk atau jasa.
- Mengkoordinasikan upaya penjualan yang telah dilakukan.
Manfaat Personal Selling yang Didapatkan
Setelah mengetahui apa itu personal selling, Sobat MEA juga harus mengetahui apa saja manfaat teknik yang satu ini. Bukan hanya untuk penjualan semata, ternyata tujuan personal selling adalah sebuah bentuk mencapai tujuan-tujuan besar lain, di antaranya:
1. Memberikan Edukasi Kepada Konsumen
Biasanya personal selling menggunakan metode pendekatan yang sederhana dimana seorang sales akan mendatangi pelanggan langsung. Harapannya, ini lebih efektif untuk menjelaskan produk dan mengedukasi konsumen mengenai produk yang ditawarkan.
Jika konsumen memahami informasi produk, pebisnis pun akan lebih mudah berhubungan dengan konsumen. Sehingga personal selling ini dapat menyakinkan konsumen untuk menggunakan produk yang ditawarkan tersebut.
2. Mempertahankan Loyalitas Pelanggan
Dalam berbisnis, mempertahankan lebih sulit ketimbang mendapatkan sesuatu yang baru. Itulah mengapa Sobat MEA perlu merawat pelanggan dengan kegiatan positif yang berdampak baik untuk membangun loyalitas yang kuat.
Nah, melalui personal selling, sales pemasaran yang dilakukan dapat sekaligus memberikan solusi atas masalah konsumen. Sehingga hal ini tetap ada nilai-nilai positif, bukan hanya promosi.
3. Mendapatkan Informasi Baru
Setelah pelanggan loyal terhadap bisnis, mereka pun akan lebih terbuka terhadap pemiliknya. Mereka tidak akan segan-segan memberikan informasi baru seperti riset produk maupun kompetitor. Bahkan mereka juga bersedia untuk merekomendasikan produk kepada orang-orang terdekatnya.
Contoh Personal Selling yang Benar
Sebenarnya ada banyak contoh yang dapat diikuti dalam personal selling bisnis, seperti sales promotion person, door-to-door, dan masih banyak lagi. Umumnya, mereka akan mendatangi rumah pelanggan secara langsung untuk menawarkan produk.
Apakah itu? Bagaimana skemanya? Jika Sobat MEA belum paham, berikut uraian mengenai jenis personal selling yang benar:
1. Sales Promotion Person
Salah satu hal yang biasa Sobat MEA temukan dari jenis personal selling adalah Sales Promotion Person, atau sebutan lainnya yaitu. Sales Promotion Girl (SPG) atau Sales Promotion Boy (SPB).
Mereka biasanya menawarkan produk atau jasa kepada konsumen. Bahkan mereka juga membantu pelanggan untuk memilih produk atau jasa sesuai kebutuhan atau masalah yang pelanggan alami.
2. Door to Door
Kemudian ada juga contoh personal selling yang berupa door-to-door sales. Nah, aktivitas inilah yang biasanya mereka lakukan dengan mendatangi rumah ke rumah untuk menawarkan produk atau jasa yang dijual. Bukan hanya itu, sales juga harus bisa memberikan informasi dan edukasi kepada mengenai produk tersebut kepada konsumen.
3. B2B
Adapun contoh lainnya yaitu B2B atau business to business, dimana sales akan menjangkau konsumen secara online maupun offline dengan metode person to person. Bedanya, B2B ini biasanya dilakukan untuk penawaran dari satu bisnis ke bisnis lainnya.
Kelebihan dan Kekurangan Personal Selling
meskipun memasarkan produk secara langsung memberikan banyak keuntungan, ternyata personal selling juga tidak lepas dari kekurangan yang perlu dipertimbangkan.
Akan tetapi, Sobat MEA pun perlu mengenali kelebihan personal selling. Dengan demikian, berikut beberapa kelebihan dan kekurangan personal selling yang perlu diketahui:
Kelebihan Personal Selling
- Membantu bisnis dalam mengetahui kebutuhan konsumen
- Menciptakan hubungan yang kuat dengan konsumen.
- Meningkatkan loyalitas dan integritas bisnis.
- Memberikan feedback yang baik terhadap bisnis dan produk atau jasa yang dijual
Tips Personal Selling yang Efektif
Selain contoh personal selling, ada hal tambahan yang tidak kalah penting untuk Sobat MEA ketahui yaitu cara kerja dari personal selling itu sendiri. Biar bagaimanapun teknik pemasaran offline ini tidak bisa Sobat MEA lakukan begitu saja. Sobat MEA perlu menyiapkan beberapa hal agar mendapatkan hasil yang maksimal. Berikut tips-tips yang diperlukan:
- Bentuk tim sales yang akan turun ke lapangan untuk menjual produk. Bekali mereka dengan pemahaman produk dan kondisi lapangan.
- Riset calon konsumen. Sobat MEA harus mengetahui siapa dan bagaimana calon konsumen tersebut. Ini bertujuan agar sales dan Sobat MEA sendiri melakukan komunikasi dua arah.
- Tentukan Lokasi. Sobat MEA juga perlu mengatur lokasi promosi secara personal; baik itu door-to-door maupun event.
- Lakukan pendekatan (approach). Untuk hal ini, libatkan sales saat melakukan pendekatan dengan konsumen. Tim sales harus bersikap ramah, interaktif, dan persuasif.
- Presentation (Mempresentasikan produk). Pastikan Sobat MEA juga sudah mempersiapkan presentasi yang jelas dan lengkap. Sobat MEA akan mengenalkan produk ke calon konsumen. Maka buatlah yang semenarik mungkin dan menyentuh emosional.
- Closing dan Follow Up. Jika sudah, tutup kegiatan personal selling dengan kalimat yang baik, lalu lakukan tindak lanjut ke solusi dari masalah calon konsumen dan penjualan.
Nah itulah contoh-contoh personal selling yang wajib untuk kamu ketahui.Semoga saja artikel ini bisa membantu kamu untuk lebih mengetahui dan mendalami mengenai teknik personal selling ini. Amin!