Sobat MEA tentu menyadari bahwa pemasaran offline telah lama menjadi salah satu pilar utama dalam strategi pemasaran bagi banyak bisnis. Tapi seiring perkembangan teknologi dan pergeseran perilaku konsumen, kekurangan pemasaran offline semakin terasa. Terlebih dengan eksisnya dunia online saat ini.
Sobat MEA pun pasti menyadari bahwa telah banyak pebisnis yang telah beralih ke pemasaran online. Sehingga hal ini juga yang membuat pemasaran offline tidak populer lagi. Dan di artikel ini, MiMe akan memaparkan apa saja kekurangan pemasaran offline yang dapat dijadikan pertimbangan agar berbisnis lebih mudah
Table of Contents
Apa itu Pemasaan Offline?
Pemasaran offline adalah strategi pemasaran yang menggunakan cara tradisional dan tidak menggunakan internet untuk menjangkau konsumen, misalnya, iklan di media cetak, promosi di toko atau event, dan pemasaran langsung melalui telepon dan surat.
Pemasaran offline ini juga mencakup strategi seperti paket promosi, hadiah, atau sample gratis untuk mempromosikan produk atau layanan kepada konsumen.
Tapi pemasaran offline ini bisa bekerja efektif bagi pebisnis yang ingin menjangkau konsumen secara langsung atau memiliki produk yang memerlukan interaksi langsung dengan konsumen. Tapi pebisnis juga perlu mempertimbangkan kekurangan dari pemasaran offline dan mencari cara untuk mengurangi biaya untuk meningkatkan jangkauan pemasaran.
5 Kekurangan Pemasaran Offline
Tapi ingat, menjalankan bisnis tidaklah selalu mulus. Seringkali ada kendala dan masalah yang terjadi. Terutama ketika Sobat MEA berjualan secara offline. Penting untuk mengetahui apa saja kekurangan pemasaran offline yang bisa dialami penjualnya. Untuk itu, berikut beberapa uraian lengkap yang perlu diketahui:
1. Jangkauan Terbatas Lokasi
Kekurangan yang pertama yaitu terbatasnya jarak lokasi. Toko offline hanya berjualan di satu lokasi saja, sehingga penjualan hanya dapat menjangkau orang-orang di sekitarnya.
Berjualan offline juga cenderung tidak dinamis, sehingga tidak memiliki banyak jangkauan. Sedangkan jualan online dapat menjangkau berbagai kalangan dan juga lokasi. Oleh karena itu, tidak heran jika jualan offline hanya memiliki sedikit pembeli.
2. Membutuhkan Toko Fisik
Ciri tertentu dari jualan offline adalah membutuhkan toko fisik. Hal ini tentunya akan membutuhkan tenaga dan juga modal yang lebih besar, mengingat penjual perlu membeli tempat atau sewa tempat serta biaya pemeliharaan tempat, dan lain sebagainya.
Hal ini belum termasuk ketika Sobat MEA harus memenuhi berbagai kebutuhan yang harus dicukupi di toko. Sobat MEA akan memerlukan budgeting dengan mempertimbangkan berbagai hal.
Bahkan sebelumnya, Sobat MEA harus memilikirkan luas lokasi, letak lokasi toko, bagaimana aksesnya, dan hal-hal lainnya yang berkaitan dengan masa depan bisnis. Sehingga tokomu akan lebih mudah untuk bersaing.
3. Memakan Modal yang Besar
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, berjualan offline akan mengeluarkan biaya yang sangat besar. Bukan hanya bahan baku dan produksi, Sobat MEA juga membutuhkan biaya untuk membangun bisnis tersebut.
Mulai dari sewa tempat, menggaji karyawan, membeli peralatan yang mendukung, dan masih banyak lagi. Hal ini perlu dipikirkan matang-matang agar tidak mengecewakanmu di kemudian hari.
4. Jam Operasional yang Terbatas
Kekurangan selanjutnya, tentu saja jualan online memiliki waktu operasional yang terbatas dimana bisnis tidak bisa buka 24 jam. Umumnya, toko fisik hanya buka dari jam 8 sampai jam 12 malam. Berbeda dengan toko online yang bisa dibuka kapan saja dan menerima pembelian kapan saja.
Dengan demikian, penghasilan akan tergantung pada jam kerja atau jam buka toko. Itulah mengapa jualan offline semakin tidak diminati, karena rentan membuat pelanggan tidak sempat mengunjungi toko dan memilih toko online untuk barang incaran.
5. Melakukan Perawatan Aset Bisnis
Pemilik bisnsi juga harus memperhatikan kondisi aset bisnis yang dimiliki. Dalam hal ini, Sobat MEA harus memikirkan perawatan apa yang perlu dilakukan seperti melakukan pengecatan ulang, memasang pendingin ruangan, mendekorasi tempat, dll.
Hal ini tentu akan membutuhkan biaya yang lebih besar. Apalagi ketika ada kerusakan pada kelistrikan, alat jualan, atau lainnya. Dan tentu saja ini sangat berbeda dengan toko online yang tidak memerlukan perawatan aset yang begitu tinggi.
Jadi, itu dia beberapa kekurangan pemasaran offline yang perlu dipertimbangkan sebelum memulai jualan offline. Semoga artikel ini dapat menjadi panduan yang baik bagi Sobat MEA yang masih bingung dalam memulai bisnis. Jadi, semoga bermanfaat!