Rencana pemblokiran berbagai layanan digital oleh Kominfo telah masuk pada babak baru. Setelah mengeluarkan ketentuan pemblokiran per tanggal 20 Juli, kabar terbaru menyebut bahwa beberapa layanan yang sempat terancam sudah mendaftar. Akhirnya, Google sampai WhatsApp lolos dari blokir Kominfo.
Seperti kita tahu, Kominfo berencana untuk melakukan blokir pada beberapa layanan digital yang masih belum mendaftar PSE (Penyelenggara Sistem Elektronik) lingkup privat.
Sempat membuat segenap masyarakat khawatir, pada akhirnya, Facebook, Google, WhatsApp dan aplikasi lain lolos dari blokir Kominfo. Berita ini tentu saja jadi kabar bahagia bagi segenap masyarakat di Indonesia.
WhatsApp, Instagram,FB Lolos Blokir Kominfo
Setelah membuat banyak orang khawatir, WhatsApp, Facebook dan Instagram akhirnya telah didaftarkan PSE lingkup privat. Dengan ini, ketiga platform dari Meta itu telah lolos dari rencana pemblokiran Kominfo.
Menurut sumber, ketiga aplikasi tersebut mendaftarkan diri pada Selasa Siang, 19 Juli 2022 kemarin. Ketiga platfom tersebut juga mendaftarkan dengan dua versi yakni aplikasi dan versi web.
Ketiga aplikasi ini mendaftarkan diri di akhir tenggat waktu. Karena belum terlambat, ketiganya bisa lolos dari pemblokiran yang rencananya akan mulai bergulir hari ini, 20 Juli 2022.
Google dan Netflix Juga Sudah Mendaftar
Selain WhatsApp, beberapa layanan digital lain juga telah mendaftarkan diri. Salah duanya adalah mesin pencari Google dan juga Netflix. Kedua perusahaan raksasa tersebut mendaftar di akhir deadline, sama seperti WhatsApp dan Facebook.
Mendaftarnya Google dan Netflix tentu saja adalah hal yang bagus. Apalagi, Google adalah mesin pencarian utama masyarakat di Indonesia. Sementara Netflix adalah layanan film digital yang sempat juga ilegal dan kini telah legal. Mereka nggak ingin terjadi pemblokiran oleh pemerintah karena belum mendaftar PSE.
Tentu saja berita mengenai pembatalan blokir media sosial ini adalah kabar bahagia untuk segenap masyarakat. Pasalnya, akan terjadi kekacauan luar biasa jika memang aplikasi-aplikasi di atas terkena blokir. Ada banyak orang yang menggantungkan penghidupannya melalui aplikasi-aplikasi tersebut.
