9 Cara Belajar Bisnis Online – Bisnis Online bisa di pelajari oleh siapa pun, termasuk kalian. Siapa pun Punya kesempatan untuk bisa sukses memulai bisnis online asalkan kalian menggunakan metode dan panduan yang tepat. Dengan kalian membaca panduan ini, Kami harap kalian sudah memulai langkah awal dari kesuksesan bisnis online milik kalian.
Pada artikel ini kami ingin membahas mengenai 9 cara belajar bisnis online bagi pemula. Di artikel ini kami akan membahas mulai dari menentukan produk yang nanti akan kalian jual sampai cara kalian memasarkan produk itu sendiri. Dan mari kita simak 9 cara belajar bisnis online bagi pemula yang wajib kalian untuk ketahui di bawah ini.
Daftar Isi
Untuk memulai bisnis online memang tidaklah mudah bagi kalian. Tapi itu tidak bisa di jadikan alasan bagi kalian keti kalian ingin sukses. Setidak nya ada 9 cara ataupun langkah bagi kalian yang ingin memulai bisnis online milik kalian. Berikut ini 9 cara belajar bisnis online bagi pemula:
- Belajar Menemukan Masalahg yang Dihadapi Pasar
- Riset Pasar
- Belajar Analisa Kompetitor
- Cari Model Bisnis Kamu Sendiri
- Cari Dan Tentukan Target Pasar Kalian
- Buatlah Produk Kalian
- Buat Website Resmi
- Pasarkan Produk Kalian Dengan Strategi yang Tepat
- Pertahankan Pelanggang Setia kalian
1. Belajar Menemukan Masalah yang Dihadapi Pasar
Produk merupakan komponen vital yang ada diu dalam bisnis online nanti nya. Dengan produk yang sesuai di kebutuhan pasar, kalian masih punya potensi untuk dapat memenangkan pasar. Apa nanti yang terjadi jika kalian tidak menyediakan produk yang di buthkan oleh pasar? Ada kemungkinan besar adalah kegagalan yang akan kalian hadapi pada bisnis online kalian.
Pernyataan yang baru saja di sebutkan bukan berarti tanpa bukti. Menurut penelitian dari CBS Insight 42% perusahaan rintisan bisa bangkrut atau gulung tikar karena gagal mengindentifikasikan kebutuhan yang ada di pasar. Kenapa mereka bisa gagal ? Dikarenakan produk yang mereka tawarkan atau mereka jual tidak berhasil menyelesaikan problematika konsumen di pasar.
Perlu di ingat, dengan membeli produk yang kalian jual, mereka berharap masalah mereka para konsumen kalian dapat terselesaikan.
Jadi ketika kalian memulai bisnis online miloik kalian, Jenis bisnis apapun itu yang pertama kali harus bisa kalian pikirkan adalah apakah nanti nya produk yang kalian jual dapat di butuhkan oleh pasar ? apakah produk milik kalian dapat menyelesaikan masalah konsumen kalian?
1.1 Identifikasi Masalah yang Dihadapi Oleh Konsumen Kalian
Bagaimana menemukan produk yang nanti nya di butuhkan oleh pasar? Langkah pertama yang harus kalian lakukan dalam belajar bisnis online adalah cari masalah nya kalian harus bisa mencari dan mengidentifikasi masalah seperti apa yang sedang di hadapi pasar.
Kalian tidak perlu khawatir kehabisan masalah nantinya. Ada ratusan mungkin juga ribuan masalah yang di hadapi konsumen setiap hari nya. Kalian perlu sedikit melakukan juga observasi lapangan untuk dapat menemukan masalah yang benar-benar di hadapi banyak orang nanti nya.
1.2 Cari kesempatan Bisnis di Mana Saja
Untuk dapat menemukan masalah yang tepat bagi kalian, Kalian haruis terbuka pada setiap kemungkinan apa saja nantinya. Janganlah kalian terpaku pada asumsi kalian sendiri. kalian perlu observasi di internet media sosial forum untuk review, marketplace toko online sampai dengan group facebook.
Selain itu juga, Kalian perlu berbicara langsung dengan sample pasar atau contoh pasar. Kalian bisa melakukan atau mengadakan interview sederhana agar kalian bisa mendapatkan insight langsung dari orang-orang yang mungkin sedang menghadapi masalah tersebut.
1.3 Pilihlah Masalah yang Mempunyai Potensi Bisnis
Di langkah belajar bisnis online untuk pemula sebelum nya, Kalian sudah mencari dan juga mengidentifikasikan masalah yang sedang di hadapi pasar. kalian mungkin bisa menemukan dan mengidentifikasikan masalah yang sedang di hadapi oleh pasar, Kalian bisa menemukan puluhan bahkan sampai ratusan masalah yang di hadapi pasar. Kini saat nya kalian untuk dapat memilih masalah mana yang bisa kalian atasi.
Tidak semua masalah mempunyai potensi ataupun peluang bisanis online. Kalian perlu mencoret masalah-masalah yang bisa di bilang tidak memiliki peluang atau potensi bisnis online bagi kalian. lalu kalian pilih satu masalah yang mungkin punya potensi bisnis dan kalian juga mempunyai potensi nya.
2. Riset Pasar
Setelah kalian sudah memilih masalah yang mungkin mempunyai potensi bisnis online menurut kalian, kini saat nya kalian untuk dapat memulai fokus dan riset di bidang tersebut. Kenapa harus kalian me riset pasar terlebih dahulu? Dikarenakan ini merupakan salah satu cara terbaik untuk menemukan ide bisnis online bagi kalian juga.
Kalian akan membutuhkan data yang sangat objektif sebagai pondasi bisnis online yang kuaty. Mungkin melalui riset pasar ini kalian bisa mendapatkan data-data tersebut. Jadi kalian bisa segera mengambil keputusan yang didasari data-data yang sangat objektif, dan juga bukan sekedar asumsi dan juga opini belaka.
2.1 Riset Keyword
Cara paling mudah bagi kalian untuk mengecek tren bisnis online yang sedang booming dalah dengan riset keyword di mesin pencarian. Apa yang sedang di caari oleh banyak orang ketika masalah tersebut di mesin pencarian. Dari hasil mesin pencarian tersebut akhir nya kalian juga sudah dapat solusi masalah apa yang sedang di cari banyak orang dan juga di butuhkan.
Selain itu juga, Kalian perlu mengecek tren pencarian nya, kata kunci atau keyword apa saja yang terkait berapa besar volume pencarian nya sampai lokasi asal pencarian nya. kalian bisa menjkalankan riset keywords ini menggunakan keyword tool. Ada beberapa keyword tool yang bisa kalian gunakan seperti Google Trends, Ubersuggest dan juga Ahrefs.
Baca Juga : Cara Memulai Jualan Online di Shopee Untuk Tanaman
2.2 Cek Trend Di media Sosial
Selain Trend yang ada di hasil pencarian google kalian juga perlu untuk dapat mengecek tren di media sosial. Dikarenakan media sosial merupakan tempat dimana orang bisa menumpahkan banyak keluh kesah mereka termasuk kalian juga bisa melakukan review atau produk layanan.
Ketikan kata kunci ataupun keyword yang berkaitan dengan masalah yang kalian temukan di kolom pencarian di masing masing platform media sosial yang kalian kunjungi. Kalian akan menemukan berbagai macam pstingan orang orang mengenai masalah tersebut juga.
2.3 Bergabung Ke Forum
Konsumen biasanya mempunyai forum maupun group tersendiri untuk mereka dapat membahas produk yang mereka biasa gunakan. Misal nya konsumen makeup dan juga produk skincare punya forum dan group nya tersendiri seperti Female Dialy . Dan masih banyak lagi forum-forum dan group yang bisa kalian kunjungi.
2.4 Buatlah Survei
Setelah mendapatkan berbagai temuan di mesin pencari, media sosial, dan forum online, Anda bisa membuat survei. Informasi yang Anda dapatkan dari berbagai media tersebut baru masalah di permukaan saja.
Melalui survei, Anda bisa mendapatkan informasi yang lebih detail lagi. Selain itu, Anda juga bisa menanyakan hal-hal yang tidak Anda temukan di media-media di atas. Dengan survei, Anda juga bisa meminta saran dan masukan dari calon konsumen secara langsung.
Baca Juga : 5 Tips Merubah Hobi Jadi Ladang Bisnis
3. Belajar Analisa Kompetitor Kalian
“Keep your friends close and your enemies closer”
Kiranya pepatah di atas cocok diaplikasikan ketika Anda memulai bisnis online. Untuk bisa mengalahkan kompetitor, Anda harus mempelajari mereka terlebih dahulu. Apa kelebihan mereka, bagaimana cara mereka mendekati konsumen, sampai apa kekurangan mereka.
Dengan informasi-informasi tersebut, Anda bisa membuat produk yang bisa bersaing dengan kompetitor. Untuk menganalisis persaingan dengan kompetitor, berikut langkah-langkahnya:
3.1 kelompokan Kompetitor
Anda bisa mengelompokkan kompetitor dalam tiga kategori utama, yaitu kompetitor utama, kompetitor sekunder, dan kompetitor tersier. Penjelasan selengkapnya ada di bawah ini:
- Kompetitor utama: mereka adalah bisnis yang memiliki target pasar yang sama dengan bisnis Anda atau bisnis yang punya produk yang mirip dengan milik Anda.
- Kompetitor sekunder: mereka menawarkan produk yang sama, tapi menargetkan pasar yang berbeda. Misalnya, Anda punya bisnis guest house maka kompetitor sekunder Anda adalah hotel bintang lima.
- Kompetitor tersier: mereka tidak secara langsung berkompetisi dengan target pasar Anda. Namun, mereka menghasilkan produk yang masih berhubungan langsung dengan produk Anda.
Mengelompokkan kompetitor membantu Anda untuk fokus. Prioritas utama Anda adalah memenangkan persaingan dengan bisnis-bisnis online di kategori kompetitor utama.
3.2 Kunjungi Website Milik Kompetitor
Setelah mengelompokkan kompetitor, Anda bisa mulai fokus pada beberapa kompetitor, terutama kompetitor utama Anda. Kunjungi website mereka dan perhatikan setiap detailnya. Berikut adalah beberapa pertanyaan yang bisa membantu Anda mengidentifikasi website kompetitor:
- Seperti apa foto produk mereka? Bagaimana mereka menampilkan produk dan detailnya?
- Apa isi deskripsi produknya? Sedetail apa informasi yang mereka berikan?
- Seperti apa bentuk call to action (CTA) di website mereka?
- Apakah mereka menyediakan newsletter? Jika iya, benefit apa yang mereka berikan kepada subscriber?
- Bagaimana mereka menampilkan media sosial di website?
- Seberapa cepat loading website mereka?
- Apakah website mereka sudah dioptimasi untuk perangkat mobile?
- Apakah mereka punya blog? Jika iya, seperti apa konten blognya?
- Metode customer service seperti apa yang mereka sediakan? Apakah mereka menyediakan layanan bantuan 24 jam?
- Coba layanan support mereka dan perhatikan berapa lama yang mereka butuhkan untuk merespon pesan Anda.
- Apakah mereka punya halaman khusus promosi? Jika iya, promosi seperti apa yang mereka tawarkan? Seberapa sering mereka mengadakan promosi?
- Apa saja menu utama di website mereka?
- Apakah mereka menampilkan testimoni konsumen di website?
- Metode pembayaran apa saja yang mereka tawarkan?
- Apa metode pengiriman barang yang mereka sediakan?
Daftar pertanyaan di atas hanya sebagian dari hal-hal penting yang perlu diperhatikan ketika menganalisis website kompetitor. Anda bisa menambahkan pertanyaan yang sesuai dengan kebutuhan dan website kompetitor Anda. Intinya, Anda harus membuat website yang jauh lebih baik dari kompetitor.
3.3 Kunjungi Juga Sosial Media Milik Kompetitor
Selain website resmi, Anda juga perlu menganalisis media sosial milik kompetitor. Berikut adalah beberapa pertanyaan yang bisa membantu Anda menganalisis media sosial kompetitor:
- Media sosial apa saja yang mereka gunakan?
- Seberapa aktif mereka memposting di media sosial?
- Apakah mereka responsif terhadap komentar pelanggan di media sosial?
- Seperti apa konsep postingan mereka di media sosial?
- Apakah mereka memanfaatkan influencer di media sosial? Jika iya, siapa influencer-nya?
3.4 Cari review Kompetitor
Menganalisis website dan media sosial kompetitor saja tidak cukup, Anda juga perlu mengecek review pelanggan mereka. Dari review produk, Anda bisa mendapatkan informasi penting mengenai kelebihan dan kekurangan kompetitor langsung dari pelanggan.
Berikut daftar pertanyaan untuk membantu Anda menganalisis review pelanggan kompetitor:
- Apa yang membuat pelanggan puas dengan produk dari kompetitor?
- Apa yang dikeluhkan pelanggan dari produk kompetitor?
- Apakah harga produk kompetitor terlalu mahal untuk pelanggan atau sudah pas?
- Berapa lama waktu yang dibutuhkan kompetitor untuk mengirimkan barang?
- Fitur apa yang paling penting menurut pelanggan?
- Apakah pelanggan sudah puas dengan customer service dari kompetitor?
- Apa yang diharapkan pelanggan dari produk kompetitor?
- Apakah produk kompetitor sudah cukup menyelesaikan masalah pelanggan?
3.5. Identifikasi market positioning kompetitor
Setelah menganalisis website, media sosial, hingga review pelanggan kompetitor, Anda bisa menyimpulkan market positioning kompetitor Anda. Market positioning adalah citra atau image produk yang ada di persepsi pelanggan.
Misalnya, meskipun sama-sama menjual mobil, Lexus dan Avanza punya market positioning yang berbeda. Di satu sisi, Lexus memposisikan mobilnya sebagai simbol kemewahan. Di sisi lain, Avanza memposisikan mobilnya sebagai mobil keluarga dengan harga terjangkau.
Untuk mempermudah mengidentifikasi market positioning kompetitor, Anda bisa menggunakan template pertanyaan di bawah ini:
- Apa yang dicari pelanggan pada produk kompetitor? Apakah mereka mencari harga yang murah? Atau apakah mereka mencari manfaat tertentu tanpa mempedulikan harga?
- Apa yang ditonjolkan kompetitor untuk memenangkan persaingan? Fitur dan manfaat apa yang paling sering mereka tonjolkan di iklan dan promosi mereka?
- Apa keunikan produk kompetitor?
Demi mendapatkan sebanyak-banyaknya informasi, Anda bisa daftar newsletter mereka, subscribe blognya, atau bahkan membeli produknya. Dengan begitu, Anda bisa mengidentifikasi secara mendalam apa yang menonjol dan apa yang kurang dari kompetitor.
3.6. Bandingkan harga kompetitor
Harga masih menjadi salah satu faktor terpenting yang dipertimbangkan konsumen ketika membeli sebuah produk. Menurut Stax Insight, 50 persen konsumen menganggap harga sebagai salah satu faktor utama ketika membeli sebuah produk.
Oleh karena itu, Anda harus membandingkan harga produk semua kompetitor Anda. Berapa rata-rata harga produk yang sama di pasaran? Di angka berapa, konsumen rela mengeluarkan uangnya untuk membeli produk tersebut.
4. Cari Model Bisnis
Riset Anda tak berhenti di target pelanggan dan produk yang akan dijual. Selanjutnya, Anda perlu memilih bisnis model mana yang paling menguntungkan. Karena meski Anda menjual produk yang sama, cara menjualnya bisa berbeda-beda.
Supaya lebih paham, kita langsung bicara contoh saja. Katakanlah Anda tertarik untuk menjual tablet khusus untuk membaca ebook. Jika Anda memiliki modal yang cukup, Anda bisa menyetok beberapa produk fisik untuk dijual lewat website atau marketplace.
Lain halnya ketika Anda belum memiliki modal. Anda perlu bekerja sama dengan supplier yang menjual tablet, lalu menjual tablet tersebut melalui sistem dropship. Dengan begitu, Anda tak perlu khawatir dengan stok produk dan inventorinya.
Baca Juga : Cara Laris Jualan di Shopee
Skenario lain tak melibatkan penjualan produk fisik. Jika Anda merasa nyaman menjadi blogger dan bekerja sama dengan brand untuk mempromosikan produk, maka bisa jadi anda cocok untuk terlibat dalam skema affiliate marketing atau menjadi publisher via Google Adsense.
Dengan program afiliasi, Anda akan mendapatkan link atau kode spesifik yang dipakai calon pelanggan untuk berbelanja. Jika calon pelanggan berbelanja lewat link atau menggunakan kode spesifik dari Anda, maka Anda akan mendapatkan komisi dari transaksi tersebut.
Baca Juga : Cara Iklan Di Shopee Biar Gak Boncos
Apapun pilihan model bisnis online Anda, pada akhirnya Anda tetap perlu mempersiapkan hal teknis untuk menjalankan bisnis online. Di bagian selanjutnya, kami akan membahas cara menampilkan bisnis online lewat website dan marketplace.
Baca Juga : Cara Meningkatkan Brand Exposure Toko Online Milik Kalian
5. Tentukan Target Pasar
Riset pasar dan analisis kompetitor yang sudah Anda lakukan di atas menjadi dasar untuk langkah selanjutnya, yaitu menentukan target pasar. Target pasar adalah sekelompok orang dengan karakteristik yang sama dan kemungkinan membeli produk yang Anda buat.
Setiap produk punya pasarnya masing-masing. Misalnya, meskipun sama-sama jam tangan, Rolex dan Casio punya target pasar yang berbeda. Rolex lebih menyasar pasar di kalangan high-class, sedangkan Casio menyasar pasar kelas menengah.
Dengan target pasar yang lebih spesifik, Anda bisa mengembangkan produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Selain itu, Anda juga akan lebih mudah dalam menyusun strategi marketing.
5.1. Kelompokkan target pasar
Setidaknya Anda perlu mengelompokkan target pasar berdasarkan dua faktor utama, yaitu demografi dan psikografi.
Di sini Anda memang dituntut untuk memperkirakan siapa calon konsumen Anda, tapi bukan berarti bisa sembarangan. Anda bisa menggunakan data-data yang sudah didapatkan di langkah-langkah sebelumnya untuk menentukan karakteristik umum calon konsumen Anda.
5.2. Buat Buyer Persona yang Spesifik
Dengan data di atas, kini saatnya Anda untuk membuat buyer persona. Buyer persona adalah gambaran ideal dari pembeli produk Anda. Biasanya untuk bisa membuat buyer persona dibutuhkan sesi interview dengan beberapa konsumen. Dengan begitu Anda bisa mendapatkan gambaran lebih real seperti apa konsumen Anda.
Terdapat dua jenis buyer persona, yaitu buyer persona positif dan negatif. Buyer persona positif adalah orang yang punya kemungkinan besar untuk membeli produk Anda. Di sisi lain, buyer persona negatif adalah kebalikan dari buyer persona positif, mereka tidak ada potensi untuk membeli produk Anda.
Misalnya, brand pakaian high-end seperti Louis Vuitton, Gucci, dan Versace. Buyer persona positif mereka adalah orang dari kalangan ekonomi atas, sedangkan buyer persona negatifnya adalah kalangan ekonomi menengah ke bawah.
Dengan membatasi target pasar pada kelompok tertentu, Anda bisa fokus untuk menguasai target pasar tersebut. Selain itu, Anda juga bisa lebih mudah menyusun strategi marketing yang sesuai dengan target pasar.
6. Produk Apa yang Bisa Anda Jual Secara Online?
Setelah melakukan riset pasar, analisis kompetitor, dan penentuan target pasar, kini Anda tinggal menentukan produk yang akan Anda jual. Nah, produk apa sih yang bisa Anda jual secara online?
Pertanyaan itu tentu hanya bisa dijawab berdasarkan data dari riset pasar, analisis kompetitor, dan target pasar Anda. Pastikan produk yang Anda buat sesuai dengan kebutuhan target pasar.
Berikut adalah beberapa contoh jenis produk yang biasa dijual via online:
- Produk fisik atau digital – Handphone, furniture, snack, alat kesehatan, oleh-oleh, ebook, atau software.
- Jasa – Pemesanan tiket, booking hotel, pengiriman barang, atau layanan online marketing.
Apapun pilihannya, produk atau jasa yang Anda tawarkan harus punya unique selling points (UPS) untuk bisa bersaing dengan kompetitor.
Baca Juga : Cara mendapatkan Passive Income di 2022
7. Buat Website
Memulai bisnis online belum afdol jika belum membuat website. Ibarat berjualan secara offline yang membutuhkan toko, bisnis online pun butuh “toko”. Kenapa harus website? Mengapa harus membuat website untuk bisnis online Anda?
Karena pelanggan yang menginginkannya. Menurut survei Verisign, sebanyak 56 persen orang tidak percaya pada bisnis online yang tidak punya website.
Apa yang terjadi jika pelanggan tidak percaya pada bisnis online Anda? Ya pasti mereka mencari alternatif lain. Ingat, ada banyak kompetitor di luar sana yang bisa merebut pelanggan Anda.
Jika Anda tidak ingin pelanggan lari ke kompetitor, Anda harus meyakinkan mereka bahwa bisnis online Anda benar-benar ada dan bukan tipu-tipu belaka. Nah, salah satu cara paling efektif untuk meyakinkan pelanggan adalah dengan mempunyai website resmi.
Baca Juga : Teknik Closing di Marketplace
Dengan membuat website resmi, Anda akan punya domain. Sederhananya domain adalah alamat website yang unik dan tidak mungkin bisa ada dua nama domain yang sama persis. Jadi Anda bisa dengan mudah mengarahkan para konsumen untuk mengunjungi website resmi yang telah Anda buat.
Membuat website untuk bisnis online pun mudah. Anda tidak perlu menguasai programming atau coding untuk bisa membuat website. Bagaimana caranya? Anda bisa menggunakan WordPress untuk membuat toko online.
8. Pasarkan Produk dengan Strategi yang Tepat
Kini saatnya memasarkan bisnis online yang sudah Anda bangun. Pemasaran bisnis online tidak bisa asal-asalan. Anda perlu strategi yang tepat untuk bisa memasarkan bisnis online ke target pasar yang tepat dengan pesan marketing yang sesuai. Berikut strategi pemasaran bisnis online yang bisa Anda terapkan:
8.1. Manfaatkan Google Bisnisku
Hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah mendaftarkan bisnis online di Google Bisnisku. Google Bisnisku adalah fitur untuk pemilik bisnis yang berguna untuk mempermudah calon konsumen untuk mengetahui informasi lengkap bisnisnya. Dari nama bisnis, alamat perusahaan, nomor telepon perusahaan, alamat email perusahaan, jam operasional, website perusahaan, foto kantor, hingga review pelanggan
Meskipun terlihat sepele, Google Bisnisku memiliki banyak manfaat. Dari bisnis muncul di Google Maps, review pelanggan, hingga media komunikasi bagi para pelanggan.
Selain itu, memanfaatkan Google Bisnisku adalah cara terbaik untuk mempromosikan bisnis online ke calon konsumen terdekat.
8.2. Optimasi SEO
Agar mudah ditemukan oleh calon pelanggan di Google, website bisnis online Anda harus berada di halaman pertama hasil pencarian. Anda harus bersaing dengan ribuan atau bahkan puluhan ribu website lain untuk mendapatkan peringkat pertama di Google.
Lalu bagaimana caranya agar website Anda muncul di halaman pertama hasil pencarian Google? Caranya adalah dengan optimasi SEO.
8.3. Maksimalkan media sosial
Adalah hal wajib bagi pemilik bisnis online untuk memanfaatkan media sosial sebagai kanal marketing. Mengingat masyarakat Indonesia memang merupakan masyarakat yang aktif di jejaring sosial.
Oleh karena itu, salah satu cara terbaik untuk mempromosikan bisnis online Anda adalah dengan memanfaatkan media sosial.
Namun, Anda tidak bisa sembarangan menggunakan media sosial untuk bisnis online.
Mengelola media sosial tanpa strategi sama saja bekerja tanpa rencana. Tidak jelas target apa yang ingin dicapai, siapa yang ingin dijangkau, dan masalah apa yang ingin diselesaikan. Menjalankan social media marketing tanpa strategi akan berakibat negatif terhadap bisnis Anda. Oleh karena itu, langkah pertama social media marketing adalah menyusun strategi.
Selain tiga langkah strategi di atas, masih ada banyak langkah lainnya. Penjelasan selengkapnya dapat Anda baca di artikel Strategi Pemasaran untuk Bisnis Online.
9. Pertahankan Pelanggan Setia
Anda bisa saja terus menargetkan untuk mendapatkan pelanggan baru. Tapi jangan lupa, pelanggan lama juga sama pentingnya.
Justru membuat promosi untuk mendapatkan pelanggan baru lebih mahal ongkosnya. Apalagi jika dibandingkan dengan merawat pelanggan lama Anda. Ongkos untuk mendapatkan pelanggan baru bahkan bisa mencapai 25 kali lipat dibandingkan dengan merawat hubungan dengan pelanggan setia. Seperti MEA yang memberikan promo kepada para customer nya
Jika Anda fokus mendorong transaksi dari pelanggan lama hingga 5 persen saja, Anda bisa meningkatkan keuntungan dari 25 hingga 95 persen. Luar biasa, bukan?
Ingin tahu cara-cara mempertahankan pelanggan bisnis online? Yuk cek satu-persatu di bawah!
Dedikasikan Customer Support untuk pelanggan. Sebuah penelitian menyebut “tidak diapresiasi” sebagai alasan pelanggan tak mau lagi membeli sebuah produk. Padahal akan ada saatnya produk atau pelayanan Anda kurang prima. Akan ada kalanya juga pelanggan Anda memiliki pertanyaan atau komplain soal brand.
Jika Anda tak mampu menangani keluhan pelanggan, bersiaplah untuk kehilangan para pelanggan setia. Maka dari itu, Anda baiknya menginvestasikan customer support untuk brand Anda.
Loyalty card. Loyalty card adalah salah satu cara mengajak pelanggan untuk terus membeli dan menggunakan sebuah brand. Sistem loyalty card pada umumnya memberikan poin tertentu yang ditabung hingga nilai tertentu. Kemudian, pelanggan akan mendapatkan hadiah atau produk gratis.
Sistem ini cukup efektif digunakan untuk model bisnis B2C. Produk-produk retail atau kebutuhan sehari-hari biasanya banyak mengadopsi loyalty card. Sebab, produk macam itulah yang pembeliannya berulang.
Jika Anda tertarik mengadopsi sistem loyalty card, pastikan Anda memberi banyak opsi bagi pelanggan untuk mendapat poin. Tidak hanya membeli, Anda bisa memberikan poin untuk review atau membagikan konten tentang brand.
Email marketing. Tak semua pelanggan mengikuti media sosial sebuah brand. Mereka juga tak tentu mengecek website atau marketplace brand Anda. Makanya, menghubungi pelanggan lewat email adalah cara yang lebih efektif.
Komunikasi lewat email atau email marketing merupakan cara yang efektif nan personal. Dengan cara ini, Anda bisa mempromosikan produk-produk terbaru ke segmen pelanggan yang spesifik.